Kamis, 08 Oktober 2015

Aku & Dewandaru

Entah angin apa yang meniupkanku kepadamu
Entah keajaiban apa yang mendamparkanku di belantara indahmu
Karena yang aku tau
Kau telah nyata dimataku
Dekat dengan tanganku
Tapi tak akan pernah bisa kusentuh...
Selamanya tak akan bisa...
Hanya berdiri dipekat jelaga...
Berharap bintang hantarkan cahaya..
Atau angin hembuskan cakar dinginnya
Agar aku mengerti...
Aku harus beranjak dari sini...

Aku...
Seperti embun diantara rimbun daun dewandaru...
Seperti titik air diantara kuntum bunga dan buah dewandaru...
Yang terperangkap dalam pesona keindahan
Yang terpasung dalam ketidak berdayaan...

Kau...
Seperti dewandaru
Indah bunga dan buahmu..
Tapi asam bukan kepalang rasanya..
Bagaimana aku memakannya dalam haus dan laparku?

Ahhh!
Tak ubahnya aku...
Pun tak mampu tawarkan dahagamu
Yang bertumpuk karena kemarau dan terik
Aku hanya setetes embun
Dan engkau adalah dewandaru
Indahmu...
Indahku...
Hanyalah cerita
Tanpa nyawa
Tangismu
Lukaku
Adalah kisah nyata...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar